A. Judul
Smart Education Model: Model Pemberdayaan Masyarakat Pasca Bencana Gempa Bumi Tasikmalaya di Desa Pusparaja, Kecamamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
B. Lokasi
Dusun Maleer, Dusun Babakan, Dusun Pasanggrahan, dan Dusun Tanjung.
C. Bidang Kegiatan Program KKN PPM
- Pemberdayaan Masyarakat melalui Pendidikan
- Peningkatan Kesehatan Masyarakat
- Peningkatan Produksi Pertanian dan Kehutanan
- Pengembangan Sarana dan Prasarana
- Pengelolaan Lingkungan
- Perbaikan Tata Kelola
D. Latar Belakang
Gambar 1 Gambar 2
Gambar-gambar di atas diambil langsung oleh tim Kuliah Kerja Nyata-Pelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada di Desa Pusparaja, Kecamatan Cigalontang, Tasikmalaya, Jawa Barat. Gambar 1 merupakan sisa puing puing bangunan sekolah di Desa Pusparaja yang rusak akibat gempa yang melanda Tasikmalaya pada hari Kamis, 3 September 2009 silam. Gambar 2 adalah gambar sekolah sementara yang dibangun di ibukota Kecamatan Cigalontang (Desa Jayapura).
Layaknya pedesaan di Indonesia yang serba minim dengan keterbatasannya terutama terkait dengan akses pendidikan, diperparah dengan gempa yang melanda pada tahun lalu, mendorong tim Kuliah Kerja Nyata-Pelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) untuk berkarya di Desa Pusparaja, Tasikmalaya. Dengan berbagai keterbatasan akan interaksi ke dunia luar membuat desa ini seakan terisolasi. Selain itu, terpaan gempa yang terjadi tahun lalu ikut merobohkan gedung sekolah yang ada di desa tersebut. Hingga saat kami melakukan survey di lokasi, bangunan sekolah yang ambruk tersebut belum selesai dibangun kembali 100 persen.
Berdasarkan data pemerintah Kecamatan Cigalontang per Januari 2010, Desa Pusparaja berpenduduk penduduk 4.321 jiwa, didominasi oleh mereka yang berpendidikan Sekolah Dasar (SD) yakni 1.935 jiwa, SMP sebanyak 646 jiwa, SMA sebanyak 112 jiwa, dan penduduk yang berpendidikan S1 hanya ada 21 orang. Disinyalir, banyak penduduk Desa Pusparaja yang belum memenuhi Program Wajib Belajar Sembilan Tahun. Hal ini didasarkan pada pembacaan data dimana sangat banyak sekali penduduk yang berpendidikan Sekolah Dasar yakni ada 1.935 jiwa, artinya ada sekitar 44,78% dari total penduduk Pusparaja. Padahal jika dilihat data berdasarkan kelompok usia di Desa Pusparaja maka hanya ada sekitar 606 jiwa yang berusia 5--15 tahun (kelompok wajib belajar 9 tahun). Kesimpulannya ada selisih sekitar 1329 (68,7%) yang hanya berpendidikan SD, sehingga masih banyak penduduk Desa yang belum memenuhi Program Wajib Belajar Sembilan Tahun. Apalagi kini menurut data yang disampaikan oleh Drs Endang Kosasih (Kepala Desa Pusparaja) masih ada sekitar 155 penduduk Desa Pusparaja yang masih belum bisa membaca dan menulis.
Di samping itu, sarana pendidikan yang ada di Desa Pusparaja hanya memiliki empat sekolah dasar yang tersebar di setiap dusun. Sedangkan, untuk jenjang SMP (Sekolah Menengah Pertama) hanya ada satu sekolah di desa tersebut. Sarana fisik lainnya pun seperti perpusatakaan sangatlah tidak memadai. Berdasarkan pemaparan di atas terbukti bahwa pemerataan pendidikan masih belum menyentuh masyarakat Desa Pusparaja, Kecamatan Cigalontang Tasikmalaya khususnya dalam Program Wajib Belajar 9 Tahun dan pemberantasan buta aksara.
Melihat permasalahan pendidikan yang telah dipaparkan di atas, oleh karena itu pelaksanaan KKN PPM 2010 terfokus pada bidang pendidikan dengan mengusung tema besar yakni pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan. Dalam melakukan pemberdayaan masyarakat nantinya maka KKN-PPM 2010 Tasikmalaya ini akan mengusung Smart Education Model sebagai bagian dari Education for Sustainable Development dengan tujuan akhir menyukseskan Program Wajib Belajar 9 Tahun dan pemberantasan buta aksara agar penduduk Pusparaja menjadi penduduk yang smart (cerdas) sesuai model pembelajaran KKN PPM ini
Jauh ke dalam tujuan esensial dari program ini adalah upaya pemberdayaan guru, siswa, dan masyarakat. Pemberdayaan sendiri dimaksudkan adalah pemberian ”energi Iklim yang akan dibangun adalah energize atau katakan memberi energi, sedangkan arti luasnya adalah memberi energi agar yang bersangkutan mempu untuk bergerak secara mandiri (Gunawan Sumodiningrat dan Riant Nugroho, 2005:112). Iklim yang akan dibangun dalam KKN-PPM ini adalah iklim pembelajaran yang kondusif, sehingga melalui program diharapkan tercipta kemandirian dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dalam upaya menciptakan etos belajar yang tinggi dalam memperjuangkan pendidikan yang layak secara mandiri.
***
Permasalahan lainnya seperti yang diutarakan oleh Drs Yayat Hidayat (Camat Cigalontang yang menaungi Desa Pusparaja) adalah sedang terjangkitnya penyakit demam berdarah (DB) di Desa Jayapura yang sewaktu waktu mungkin bisa menyebar ke Desa Pusparaja yang hanya berjarak beberapa kilo meter. Sedangkan Drs Endang Kosasih—Kepala Desa Pusparaja—mengutarakan keinginannya bahwa penduduk Desa diberikan pemahaman mengenai pembelajaran kesehatan baik itu melalui pemanfaatan tanaman keluarga maupun tata cara hidup sehat lainnya.
Sistem keamanan di masyarkat pun belum memadai, hal ini diperlihatkan salahsatunya oleh pos siskamling yang rusak dan tidak berfungsi. Hal ini mungkin dikarenakan akibat gempa bumi. Padahal peran siskamling sangatlah strategis khusunya dalam siaga jika terjadi bencana ataupun keamanan di Desa Pusparaja.
Desa Pusparaja juga memiliki potensi yang luar biasa pada sektor pertanian. Luas area sawah mencapai 350.400 hektare. Dan ada sekitar 925 jiwa yang bekerja sebagai petani dan ada sekitar 336 jiwa sebagai buruh tani. Potensi yang ada harus bisa ditingkatkan dan salahsatu masalah yang dihadapi petani adalah vakumnya Koperasi Unit Desa yang ada di kecamatan karena memiliki banyak hutang padahal Koperasi memiliki peranan yang sangat sentral dalam membantu perekonomian penduduk.
Secara penduduk, selain memiliki potensi modal sosial yang baik karena masih dalam wilaah yang memiliki adat istiadat dan budaya bekerjasama yang baik, Desa Pusparaja juga memiliki potensi sebagai daerah yang memiliki Spiritual Capital yang tinggi. Paling tidak hal ini didasarkan adanya pondok pesantren sekaligus secara bersamaan 100 persen penduduk Desa Pusparaja beragama Islam.
Masalah masalah lainnya adalah permasalahan yang ada pada hutan lindung gunung Raja yang seringkali tidak diindahkan oleh para penebang liar dimana jika dibiarkan hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan longsor dan akan memberikan kerugian bagi penduduk sekitar hutan lindung gunung Raja.
Dengan melihat permasalahan permasalahan lanjutan yang ada diatas berdasarkan survei yang sudah dilakukan oleh tim KKN-PPM UGM maka dapat disimpulkan bahwa ada beberapa permasalahan seputar kesehatan, kesiagaan dalam mengantisipasi bencana, optimalisasi kemandirian ekonomi, tata kelola administrasi pemerintahan yang belum baik, sehingga mendorong tim KKN-PPM merumuskan kembali program pendukung untuk mendukung program utama (pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan) yakni juga diambil dari Smart Education Model. Kali ini kata Smart sendiri merupakan akronim dari beberapa huruf, diantaranya:
Smart Education Model merupakan role model dari program KKN-PPM 2010 dimana yang Smart Education Model bertujuan untuk memberikan tidak hanya nilai pembelajaran (learning), tetapi juga nilai manfaat (rewarding) dan nilai pengkayaan (enriching) bagi para pelajar sekaligus penduduk Desa Pusparaja.
Dalam melaksanakan kegiatan KKN-PPM Mahasiswa ini, tim kami bekerja sama dengan Pemerintah Kecamatan Cigalontang, Pemerintah Desa Pusparaja, dan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Hingga selesainya penyusunan proposal ini, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya belum mengetahui besaran bantuan yang akan diikutsertakan dalam KKN-PPM karena belum ada keputusan resmi. Instansi lain yang akan diusahakan menjadi mitra kerja KKN-PPM 2010 ini adalah Departemen Sosial RI dan Departemen Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Adapun kelompok sasaran dari KKN-PPM UGM Tasikmalaya ini adalah:
- Penduduk kelompok usia 7-15 tahun (Kelompok Program Wajib Belajar 9 Tahun)
- Penduduk kelompok usia 0-7 tahun (Kelompok Program Pendidikan Usia Dini)
- Penduduk Desa Pusparaja yang masih buta aksara (155 jiwa)
- Kelompok usaha tani
- Perangkat Desa Pusparaja
- Masyarakat umum
E. Tujuan
1. Bagi masyarakat
a) Meningkatkan keikutsertaan penduduk Desa Pusparaja dalam Program Wajib Belajar 9 Tahun
b) Mengurangi secara signifikan (100%) penduduk Pusparaja yang masih belum bisa membaca dan menulis (buta aksara) dari sekitar 155 jiwa.
c) Memberikan nilai tambah bagi penduduk desa Pusparaja melalui smart education model dimana kata smart adalah akronim dari sehat dan siaga; mandiri; anti korupsi; religi; dan terpadu.
2. Bagi Universitas
a) Menjalankan KKN sebagai perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu aspek pendidikan, pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat.
b) Menjadikan UGM sebagai kampus yang siap berkontribusi bagi masyarakat bangsa dan negara
- Bagi Mahasiswa
a) Menjadi sarana pembelajaran untuk meningkatkan kepekaan terhadap masalah-masalah yang timbul di masyarakat, menganalisis dan menyelesaikan masalah tersebut dengan program-program yang sesuai melalui penerapan ilmu yang didapatkan mahasiswa selama kuliah.
b) Terwadahinya kolaborasi antar disiplin ilmu dalam memecahkan suatu permasalahan di masyarakat.
c) Meningkatkan kemampuan komunikasi dan sosialisasi mahasiswa dengan masyarakat.
4. Bagi Pemerintah Daerah
a) Ikut serta memudahkan program kerja pemerintah
b) Memberikan masukan saran bagi pemerintah dalam melakukan kebijakan
c) Memberikan dukungan aktif terhadap upaya pengembangan wilayah kerja pemerintah pasca benca gempa bumi
F. Hasil Yang Diharapkan
1. Produk Kegiatan KKN PPM
Kata smart yang ada pada Smart Education Model juga merupakan sebuah harapan akhir dari KKN Tasikmalaya 2010, dimana program-program dirinci sebagai berikut:
a) Smart (Pintar), diharapkan Desa Pusparaja memiliki sumberdaya manusia yang semakin pintar, minimal tidak ada lagi yang buta aksara dan memiliki semangat untuk berpendidikan lebih tinggi (minimal wajib belajar 9 tahun).
b) Desa Sehat, diharapkan Desa Pusparaja memiliki penduduk yang semakin menjaga lingkungan tempat tinggal dan sekitar agar memiliki kualitas kesehatan yang baik.
c) Desa Siaga, diharapkan penduduk Desa Pusparaja selalu siaga dalam menghadapi bencana alam yang sulit diprediksi dan siaga dalam menjaga lingkungan sekitar Desa.
d) Desa Mandiri, diharapkan desa Pusparaja memiliki penduduk yang semakin mandiri dan kreatif dalam melakukan aktifitas ekonomi baik pertanian maupun sektor lainnya.
e) Desa Anti Korupsi, diharapkan Desa Pusparaja memiliki penduduk yang sadar akan bahaya korupsi dan perangkat desa yang rapih dalam pelaporan administrasi.
f) Desa Religi, diharapkan Desa Pusparaja memiliki penduduk yang semakin religius dalam segala bentuk aktiftas bermasyarakat.
g) Desa Terpadu, diharapkan KKN Tasikmalaya memiliki keterpaduan program dengan program desa, kecamatan, dan daerah sehingga diharapkan akan adanya saling keterpaduan antar program.
2. Hasil Tema KKN PPM
KKN-PPM 2010 ini dimana mengusung tema pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan maka hasil yang diharapkan adalah menurunkan tingkat penduduk yang belum bisa membaca dan menulis sehingga akan meningkatkan indeks pembangunan manusia, disamping itu hasil tema KKN-PPM ini diharapkan dengan smart education model ini akan memperbanyak penduduk yang berpendidikan tinggi, memiliki kualitas kesehatan yang jauh lebih baik disamping itu memiliki pengetahuan terkait dengan bagaimana meningkatkan perekonomian.
G. Lingkup Program KKN PPM
1. Kelompok Sasaran
Untuk melaksanakan program program tersebut maka akan terbagi dalam beberapa bidang diantaranya bidang pendidikan, bidang kesehatan masyarakat, bidang ekonomi masyarakat/ peningkatan produksi (pertanian, peternakan, perikanan), bidang pengembangan insfatruktur fisik.
a) Bidang Pendidikan
Bidang pendidikan ini merupakan bidang untuk melaksanakan program desa smart (pintar), desa siaga, desa anti korupsi, desa religi dan desa terpadu. Adapun sasaran dalam bidang ini secara spesifik untuk program desa smart dan desa anti korupsi adalah kelompok usia 7-15 tahun (Kelompok Program Wajib Belajar 9 Tahun), penduduk kelompok usia 0-7 tahun (Kelompok Program Pendidikan Usia Dini), penduduk Desa Pusparaja yang masih buta aksara (155 jiwa), dan perangkat desa terkait dengan pendidikan administrasi keuangan.
b) Bidang Kesehatan Masyarakat
Sasaran untuk kelompok ini adalah para ibu rumah tangga di desa Pusparaja dengan rincian program kerja misalnya menanam tanaman obat keluarga. Disamping itu sasaran lainnya adalah para pelajar SD, SMP, dan SMA untuk rincian rencana terkait dengan bahaya merokok dan menggunakan obat obatan terlarang. Bidang kesehatan masyarakat ini adalah bagian untuk menyukseskan program desa sehat yang dicanangkan oleh KKN-PPM 2010 Tasikmalaya.
c) Bidang Ekonomi/Peningkatan Produksi
Bidang ekonomi atau peningkatan produksi ini adalah bidang dengan maksud mencapai tujuan akhir program desa mandiri. Bidang ekonomi ini akan menyasar penduduk Desa Pusparaja yang sudah bekerja semisal di sektor mayoritas penduduk yakni pertanian agar mampu meningkatkan produktifitas kerja dan hasil. Bidang ini juga menyasar penduduk yang belum memiliki keterampilan agar mampu mandiri.
d) Bidang Lingkungan
Bidang lingkungan merupakan program pendukung utama yang memang didasarkan akan kebutuhan di lapangan. Bidang lingkungan akan berbasis pendidikan ke masyarakat khususnya yang dekat dengan hutan lindung Gunung Raja agar menjaga kelestarian hutan.
e) Bidang Tata Kelola
Bidang tata kelola dikhususkan kepada perangkat desa agar dapat memperdalam terkait dengan sistem administrasi yang baik.
f) Bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana
Sasaran Kelompok ini adalah warga secara umum. Tujuannya adalah memberikan fasilitas pendukung bagi aktivitas masyarakat, terutama terkait perwujudan program desa smart (pintar) (contoh pembangunan perpustakaan desa) dan desa siaga (pembangunan pos siskamling desa).
2. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi partisipatif KKN PPM
ü Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, dilakukan observasi dan in-depth interview kepada beberapa pihak yang sudah dilakukan diantaranya dengan Pemerintah Daerah Tasikmalaya bidang yang diwakili asisten 3 Bupati Tasikmalaya, bagian data statistik Bappeda, Camat Cigalontang, dan Kepala Desa Pusparaja. Wawancara lainnya adalah kebeberapa warga penduduk Desa Jayapura dan Desa Pusparaja.
ü Analisis Data dan Identifikasi
Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di lapangan banyak ditemukan berbagai permasalahan yang sekiranya dapat dicarikan solusinya. Diketahui bahwa salahsatu kerusakan terparah desa adalah bangunan sekolah yang diperparah oleh sarana prasarana penunjang pendidikan yang belum memadai semisal perpustakaan.
ü Inovasi
Mengupayakan education for sustainable development melalui smart education model yang memang berbasiskan pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan merupakan inovasi program KKN-PPM 2010 yang rencananya akan dilaksanakan untuk menghasilkan nilai tambah desa sebagai desa Pusparaja yang SMART (Smart (pintar), siaga bencana dan keamanan, sehat, Mandiri, Anti korupsi, Religi, dan Terpadu).
ü Formulasi Program
Program yang akan dilaksanakan meliputi program utama, program penunjang dan program terpadu. Program kegiatan utama terfokus dalam beberapa bidang khususnya yang mendukung KKN PPM Tasikmalaya 2010 dengan tema utama pendidikan dan judul ‘SMART Education Model: Model Pengembangan Masyarakat Pasca Bencana Gempa Bumi Tasikmalaya di Desa Pusparaja, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya’. Adapun program kegiatan utama akan dibagi ke dalam beberapa bidang diantaranya bidang peningkatan sumberdaya manusia (sosial budaya), bidang kesehatan masyarakat, bidang sarana dan insfrastruktur, lingkuangan dan tata kelola.
Mengenai program utama akan dijelaskan pada metode program KKN tematik sedangkan, program penunjang antara lain Program pendukung KKN PPM 2010 di desa Pusparaja ini merupakan program situasional disesuaikan dengan kebutuhan diantaranya adalah peningkatan produksi penduduk Desa.
Sedangkan program terpadu merupakan rangkaian program yang akan dilaksanakan dalam satuan unit dan berada di luar lingkup disiplin studi mahasiswa KKN Tematik diantaranya yang memungkinkan adalah agenda HUT RI 2010 dan agenda rangkaian Ramadhan Desa Pusparaja.
ü Evaluasi Monitoring
Melakukan evaluasi dan monitoring aktifitas secara periodik terhadap program yang ditetapkan.
H. Operasionalisasi Program KKN PPM
1. Persiapan dan Pembekalan
- Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan KKN-PPM
Mekanisme pelaksanaan dalam kegiatan ini dapat dikelompokkan menjadi 3 tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Tahapan persiapan mencakup pengumpulan informasi dasar yang diperlukan terkait lokasi, sasaran, dan analisis potensi permasalahan, pembekalan calon peserta KKN, serta penyiapan pra-kondisi bagi pelaksanaan KKN di lokasi. Berikut penjabaran tahapan-tahapan yang perlu/sudah dilakukan khususnya tahapan persiapan KKN-PPM ini:
a. Kordinasi Awal (1 Februari 2010)
Kordinasi awal ini diawali untuk menyamakan persepsi mengenai rencana KKN-PPM 2010 ini dimana KKN-PPM ini diketuai oleh Prof. Dr. Gunawan Sumodiningrat, M.Ec., Ph.D yang saat ini menjabat sebagai staf ahli Menteri Sosial Republik Indonesia dan pernah menjabat sebagai Dirjen Pemberdayaan Sosial Republik Indonesia.
b. Survey I (3 Februari 2010)
Survey perdana ini dilakukan untuk memperoleh informasi awal mengenai kondisi daerah bencana pasca gempa bumi di Tasikmalaya. Perolehan informasi diperoleh dari beberapa instansi, sebagai berikut :
1. Bapak Munawar selaku Asisten Administrasi Umum Pemda Tasikmalaya
2. Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tasikmalaya dengan kabid sub data statistik Bapak Yono
Jajaran Bappeda Pemkab Tasik
3. Dinas Pariwisata Daerah Kabupaten Tasikmalaya (Saudari Nur)
4. Camat Cigalontang, Bapak Yayat Hidayat
Adapun, hasil dari survey pertama tersebut, antara lain :
1. Memperoleh informasi mengenai pusat gempa bumi Tasikmalaya yang lalu yakni Kecamatan Cigalontang.
2. Memperoleh gambaran secara umum terkait dengan beberapa desa diantaranya desa Jayapura yang termasuk Kecamatan Cigalontang
c. Survey II (4 Februari 2010)
Survei tahap ke-2 ini untuk mengurus perizinan survei dengan Kesbang (Kesatuan Bangsa dan Linmas) Kabupaten Tasikmalaya. Hasil dari survey ke-2 ini adalah memperoleh perizinan resmi dari Kesbang yang langsung ditandatangani oleh Kepala Kantor Kesbang dan Linmas Kasi Tanbang dan Peningkatan SDM yakni bapak IIK Hikmat Husein, SE.
d. Survey III (5 Februari 2010)
Survei tahap ke-3 ini berkunjung kembali ke kantor Kecamatan Cigalontang. Dari staf Camat didapatkan data data mengenai kondisi penduduk dari segi kelompok umur, pendidikan, pekerjaan, agama dan kewarganegaraan setiap penduduk desa yang masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Cigalontang. Selanjutnya survey ke Kepala Desa Pusparaja yakni Bapak Endang Kosasih yang rencananya akan dijadikan tempat KKN PPM Tasikmalaya 2010.
- Materi Persiapan dan Pembekalan KKN-PPM
Materi persiapan dan pembekalan KKN-PPM 2010 memerlukan beberapa persiapan dan pembekalan yang diperlukan anggota tim yang akan melaksanakan program KKN-PPM 2010. Materi persiapan dan pembekalan KKN-PPM 2010 ini dibagi menjadi 3: pra pelaksanaan, masa pelaksanaan, pasca pelaksanaan.
- Pra Pelaksanaan
- Wawasan mengenai urgensi pendidikan bagi pengembangan masyarakat
- Pengetahuan mengenai bagaimana proses pemberdayaan masyarakat secara baik dan menyeluruh
- Materi mengenai keberhasilan program KKN-PPM yang telah terjadi pada tahun sebelumnya dan memiliki tingkatan keberhasilan pelaksanaan yang baik
- Memberikan pengetahuan terkait dengan kendala pelaksanaan program KKN-PPM pada tahun sebelumnya yang dikatakan kurang berhasil dalam program pelaksanaan
- Masa Pelaksanaan
- Wawasan mengenai local wisdom orang orang Sunda pada umumnya
- Wawasan mengenai tata kelola pemerintahan desa
- Pengawasan secara indirect maupun direct terhadap KKN PPM
- Pasca Pelaksanaan
- Materi mengenai laporan pertanggungjawaban program pelaksanaan KKN-PPM
- Bimbingan penyusunan laporan pertanggungjawaban KKN-PPM 2010
- Jadwal Pelaksanaan Kegiatan KKN-PPM
No | Nama Pekerjaan (Bidang) | Program | Juli | Agustus |
Pekan | Pekan |
1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 |
1 | | Keberangkatan, observasi ulang desa dan fixasi program kerja | | | | | | | | |
2 | | Sosialisasi program kerja & Pengorganisasian sub unit bersama masyarakat | | | | | | | | |
3 | Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan (Desa Smart) | Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) | | | | | | | | |
Pemberantasan buta aksara (baca dan tulis) | | | | | | | | |
Pembentukan kelompok belajar masyarakat | | | | | | | | |
Pengadaan guru bantu | | | | | | | | |
Perbaikan perpustakaan dan pengadaan buku bacaan | | | | | | | | |
Pembuatan papan pengumuman jam belajar desa Pusparaja | | | | | | | | |
Pembuatan papan informasi media massa | | | | | | | | |
Pelatihan Trauma Healing | | | | | | | | |
Pelatihan siaga bencana | | | | | | | | |
4 | Peningkatan Kesehatan Masyarakat (Desa Sehat) | Pengadaan dan pelatihan tanaman obat keluarga (TOGA) | | | | | | | | |
Penyuluhan mengenai dampak rokok, narkotika dan obat obatan terlarang | | | | | | | | |
Penyuluhan kesehatan reproduksi, family planning, bahaya AIDS | | | | | | | | |
Penyuluhan Kesehatan lingkungan | | | | | | | | |
Pelayanan kesehatan | | | | | | | | |
Pembuatan tempat sampah terpisah organik dan unorganik | | | | | | | | |
Pembuatan tempat pembungan sampah akhir (TPA) | | | | | | | | |
Perbaikan MCK di pusat desa sebagai contoh standar MCK yang baik | | | | | | | | |
Demonstrasi cara menyikat gigi dan cuci tangan yang benar | | | | | | | | |
5 | Peningkatan Produksi Pertanian dan Kehutanan | Pelatihan dan pembuatan kompos buatan alami | | | | | | | | |
Pengenalan dan aplikasi pestisida alami | | | | | | | | |
Penyuluhan Kelompok Tani | | | | | | | | |
Pengolahan hasil pertanian komoditas lokal Desa Pusparaja | | | | | | | | |
Penyuluhan oleh Dinas Pertanian dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan mengenai konservasi lahan daerah dataran tinggi | | | | | | | | |
Reboisasi dan pelestarian hutang lindung gunung Raja | | | | | | | | |
Pembuatanpapan-papan Peringatan kawasan larang tebang | | | | | | | | |
Restrukturisasi Koperasi Unit Desa (KUD) | | | | | | | | |
Peta dan maket arahan Tata Guna Lahan | | | | | | | | |
6 | Pengembangan Sarana dan Prasarana | Pengembangan sarana dan prasarana rumah ibadah | | | | | | | | |
Perbaikan sarana dan prasarana olahraga desa | | | | | | | | |
Perbaikan posko siskamling Desa Pusparaja | | | | | | | | |
Pembuatan papan nama tiap dusun Desa Pusparaja | | | | | | | | |
Pembuatan papan nomor tiap rumah penduduk Desa Pusparaja | | | | | | | | |
Pembuatan peta potensi wisata Desa Pusparaja dan Desa sekitarnya | | | | | | | | |
Pembuatan Website Potensi desa pusparaja dan sekitarnya | | | | | | | | |
7 | Perbaikan Tata Pamong dan Tata Kelola | Pelatihan sistem administrasi keungan pemerintahan desa | | | | | | | | |
Sosialisasi pendidikan anti korupsi | | | | | | | | |
8 | Porgram Terpadu | Perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia | | | | | | | | |
Bersih Pusparaja | | | | | | | | |
Bakti Sosial | | | | | | | | |
Pelaksanaan agenda bulan Ramadhan 1430 Hijriah | | | | | | | | |
9 | | Kepulangan dan perpisahan Tim KKN-PPM UGM | | | | | | | | |
2. Pelaksanaan
Kegiatan ini dibagi dalam beberapa tahap, yakni :
1. Tahap persiapan dan pembekalan peserta
a. Persiapan peserta dimulai dengan pencarian informasi dan data-data yang dibutuhkan selama pelaksanaan kegiatan.
2. Tahap implementasi program, terdiri atas :
a. Sosialisasi program dan pendekatan
Sosialisasi program pada warga untuk menyelaraskan antara program yang dimiliki dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.
b. Penyuluhan
Penyampaian materi baik secara lisan maupun tertulis supaya maksud dan tujuan kegiatan dapat terlaksana dengan baik.
c. Praktek Lapangan
Kelompok sasaran diajak berlatih dan praktek langsung mengaplikasikan materi yang telah diberikan saat penyuluhan. Praktek lapangan juga meliputi kerja-kerja teknis baik peserta KKN (mahasiswa) maupun masyarakat sekitar dalam melakukan konservasi ataupun membangun sarana dan prasarana fisik.
3. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi dilakukan dengan cara merekapitulasi semua hasil monitoring program selama ini, kemudian menentukan apakah pelaksanaan program-program tersebut sudah sesuai dengan target yang diharapkan atau tidak. Tahap evaluasi juga termasuk merencanakan dan melakukan uji kelayakan program lanjutan dari masing-masing bidang kegiatan.
Sedangkan untuk pelaksanaan program KKN PPM ini dirancang volume pekerjaan dalam bentuk Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) sebagai berikut :
Tabel Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM)
No | Nama Pekerjaan (Bidang) | Program | (JKEM) | Keterangan |
1 | Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan (Desa Smart) | Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) | 540 jam | 30 orang x 18 jam (1,5 jam pertemuan x 2 kali seminggu x 6 minggu masa program) |
Pemberantasan buta aksara (baca dan tulis) | 540 jam | 30 orang x 18 jam (1,5 jam pertemuan x 2 kali seminggu x 6 minggu masa program) |
Pembentukan kelompok belajar masyarakat | 360 jam | 30 orang x 12 jam (2 jam pertemuan x 1 kali seminggu x 6 minggu masa program) |
Pengadaan guru bantu | 540 jam | 30 orang x 18 jam (1,5 jam pertemuan x 2 kali seminggu (mata pelajaran IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni dan Keterampilan) x 6 minggu masa program) |
Perbaikan perpustakaan dan pengadaan buku bacaan | 128 jam | 16 orang x 8 jam ( 4 jam seminggux 2 minggu masa program) |
Pembuatan papan pengumuman jam belajar desa Pusparaja | 96 jam | 16 orang x 6 jam ( 3 jam seminggux 2 minggu masa program) |
Pembuatan papan informasi Media massa | 128 jam | 16 orang x 8 jam ( 4 jam seminggux 2 minggu masa program) |
Trauma healing | 240 jam | 15 orang x 2 jam x 4 tempat pelaksanaan x 2 kali masa program |
Pelatihan siaga bencana | 240 jam | 15 orang x 2 jam x 4 tempat pelaksanaan x 2 kali masa program |
2 | Peningkatan Kesehatan Masyarakat (Desa Sehat) | Pengadaan dan pelatihan tanaman obat keluarga (TOGA) | 240 jam | 24 orang x 10 jam ( 2,5 jam seminggu x 4 minggu program) |
Penyuluhan mengenai dampak rokok, narkotika dan obat obatan terlarang | 120 jam | 24 orang x 5 jam ( 2,5 jam seminggu x 2 minggu program) |
Penyuluhan kesehatan reproduksi, family planning | 120 jam | 24 orang x 5 jam ( 2,5 jam seminggu x 2 minggu program) |
Pelayanan Kesehatan | 180 jam | 30 orang x 6 jam (2 kali selama program KKN-PPM) |
Penyuluhan Kesehatan Lingkungan | 150 jam | 30 orang x 5 jam ( 2,5 jam seminggu x 2 minggu program) |
Pembuatan tempat sampah terpisah Organik dan unorganik | 180 Jam | 30 orang x 6 jam (3 jam seminggu x 2 masa minggu program) |
Sosialisasi penggunaan tempat sampah organik dan unorganik | 64 jam | 16 orang x 1 jam x 4 dusun |
Pembuatan tempat pembuangan sampah akhir (TPA) | 144 jam | 15 orang x 9 jam ( 3 jam seminggu x 3 minggu masa program) |
Perbaikan MCK di pusat desa sebagai contoh standar MCK yang baik | 200 jam | 20 orang x 10 jam ( 5 jam seminggu x 2 minggu masa program) |
Demonstrasi cara menyikat gigi dan cuci tangan yang benar | 144 jam | 12 orang x 12 jam (2 jam x 4 minggu masa program (6 sekolah)) |
3 | Peningkatan Produksi Pertanian dan Kehutanan | Pelatihan dan pembuatan kompos buatan alami | 144 jam | 12 orang x 12 jam( 4 jam seminggu x 3 minggu masa program) |
Penyuluhan oleh Dinas Pertanian dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan mengenai konservasi lahan daerah dataran tinggi | 128 jam | 8 orang x 16 jam(2 jam seminggu x 2 masa program x 4 dusun) |
Pengenalan dan aplikasi pestisida alami | 144 jam | 12 orang x 12 jam( 4 jam seminggu x 3 minggu masa program) |
Penyuluhan Kelompok Tani | 192 jam | 12 orang x 16 ( 4 jam seminggu x 4 minggu masa program) |
Pengolahan hasil pertanian komoditas lokal Desa Pusparaja | 120 jam | 20 orang x 6 jam (2 jam seminggu x 3 minggu program) |
Reboisasi dan pelestarian hutang lindung gunung Raja | 600 jam | 30 orang x 20 jam (5 jam seminggu x 4 minggu masa program) |
Pembuatanpapan-papan Peringatan kawasan larang tebang | 120 jam | 10 orang x 12 jam ( 4 jam selama 3 hari) |
Restrukturisasi Koperasi Unit Desa (KUD) | 120 jam | 10 orang x 12 jam (4 jam seminggu x 3 minggu masa program) |
Peta dan maket arahan Tata Guna Lahan | 120 jam | 10 orang x 12 jam (4 jam seminggu x 3 minggu masa program) |
4 | Pengembangan Sarana dan Prasarana | Pengembangan sarana dan prasarana rumah ibadah | 90 jam | 15 orang x 6 jam (3 jam seminggu x 2 minggu masa program) |
Perbaikan sarana dan prasarana Olahraga desa | 90 jam | 15 orang x 6 jam (3 jam seminggu x 2 minggu masa program) |
Perbaikan posko siskamling Desa Pusparaja | 180 jam | 15 orang x 12 jam (6 jam seminggu x 2 minggu masa program) |
Pembuatan papan nama tiap dusun Desa Pusparaja | 160 jam | 20 orang x 8 jam (4 jam seminggu x 2 minggu program) |
Pembuatan papan nomor tiap rumah penduduk Desa Pusparaja | 320 jam | 20 orang x 16 jam (4 jam seminggu x 4 minggu masa program) |
Pembuatan peta potensi wisata Desa Pusparaja dan Desa sekitarnya | 180 jam | 10 orang x 18 jam (6 jam seminggu x 3 minggu masa program) |
Pembuatan website potensi Desa Pusparaja dan Desa sekitarnya | 336 jam | 8 orang x 42 jam (2 jam sehari x 7 hari seminggu x 3 minggu masa program) |
5 | Perbaikan Tata Pamong dan Tata Kelola | Pelatihan sistem administrasi keuangan pemerintahan desa | 90 jam | 10 orang x 9 jam (3 jam seminggu x 3 minggu masa program) |
Sosialisasi pendidikan anti korupsi | 120 jam | 30 orang x 4 jam (1 jam x 4 dusun x 4 minggu masa program) |
6 | Program Terpadu | Perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia | 360 jam | 30 orang x 12 jam ( 6 jam H-+ 6 jam hari H HUT RI) |
Bersih Pusparaja | 270 jam | 30 orang x 9 (4,5 jam seminggu x 2 minggu masa program) |
Bakti sosial | 120 jam | 30 orang x 1 kali x 4 jam |
Pelaksanaan agenda bulan Ramadhan 1430 Hijriah | 336 jam | 28 orang x 12 jam ( selama 1-2 minggu Ramadhan) |
Jumlah JKEM | 8694 Jam |
Rata Rata JKEM (30 orang) | 8694/30 orang = 289.8 jam/orang |
3. Rencana Keberlanjutan Program
Setelah program KKN-PPM ini berlangsung terutama setelah terealisasikannya program utama, pendukung dan terpadu diharapkan tingkat pemberdayaan masyarakat khususnya dalam bidang pendidikan meningkat sehingga menciptakan multiplier effect yang positif bagi bidang bidang lainnya. Keberlanjutan program ini bisa dilakukan oleh tim KKN-PPM UGM berikutnya dan juga lembaga mitra. Harapannya program ini menjadi program bagian penting dalam perencanaan pembangunan desa pasca bencana oleh pemerintah daerah setempat.
I. Monitoring dan Evaluasi Program
Mekanisme dan evaluasi pelaksanaan program tercantum dalam Lampiran 2.
J. Tempat dan Jadwal Pelaksanaan
1. Tempat Pelaksanaan KKN PPM
Lokasi pelaksanaan Kegiatan Tematik Mahasiswa dengan judul “SMART Education Model: Model Pemberdayaan Masyarakat Pasca Bencana Gempa Bumi Tasikmalaya, Desa Pusparaja, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat”
No | Dusun | Desa/Kelurahan | Kecamatan | Kabupaten |
1 | Maleer | Pusparaja | Cigalontang | Tasikmalaya |
2 | Babakan | Pusparaja | Cigalontang | Tasikmalaya |
3 | Pasanggrahan | Pusparaja | Cigalontang | Tasikmalaya |
4 | Tanjung | Pusparaja | Cigalontang | Tasikmalaya |
2. Waktu Pelaksanaan KKN PPM
Rencana program dan Kegiatan KKN-PPM Mahasiswa ini dilaksanakan pada periode KKN PPM antar semester, yaitu pada bulan Juli hingga Agustus 2009. Alokasi waktu untuk kegiatan sebagai berikut:
No | Uraian Kegiatan | Waktu Kegiatan |
1 | Persiapan a. Pencarian anggota KKN b. Pencarian data-data c. Pembuatan proposal d. Survey I e. Pencarian dana f. Training anggota | Desember 2009 – Januari 2010 Desember 2009 – Februari 2010 Februari 2010 Februari 2010 Maret-Juni 2010 Maret – Juni 2010 |
2 | Pelaksanaan KKN Tematik | Juli– Agustus 2010 |
3 | Penarikan diri dari KKN dan Penyelesaian Pembuatan laporan | Akhir Agustus 2010 September 2010 |
K. Pembiayaan
Uraikan sumber dan jumlah dana yang digunakan, rencana pengeluaran, dan rincian pembiayaan tercantum dalam Lampiran 3.
L. Tim Pelaksana Program KKN PPM
L.1. Institusi pengusul
Tim KKN PPM UGM Tasikmalaya 2010
Bersama dengan Prof. Dr. Gunawan Sumodiningrat (Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Staf Ahli Menteri Sosial RI) sebagai ketua tim KKN-PPM Tasikmalaya, Dra. Wiwien Widyawati R., M.A. (Dosen FIB UGM) sebagai Dosen Pembimbing Lapangan, sedangkan Rizky Febriana dan Roky Kartiko sebagai anggota tim. Tim KKN-PPM Tasikmalaya merancang sebuah kegiatan Kuliah Kerja Nyata dengan judul SMART Education Model: Model Pemberdayaan Masyarakat Pasca Bencana Gempa Bumi Tasikmalaya, Desa Pusparaja, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat”
L.2. Lembaga mitra kerja
Wilayah Kabupaten Tasikmalaya secara geografis berada di sebelah tenggara wilayah Propinsi Jawa Barat, dengan batas-batas wilayah :
Sebelah Utara | Kab. Majalengka,Ciamis,Kota Tasikmalaya | |
Sebelah Barat | Kab. Garut | |
Sebelah Timur | Kab. Ciamis | |
Sebelah Selatan | Samudera Indonesia | |
Secara geografis terletak antara 107° 56' BT - 108°8' BT dan 7° 10' LS - 7° 49' LS dengan jarak membentang Utara Selatan terjauh 75 Km dan arah Barat Timur 56,25 Km. Luas keseluruhan sebesar 2.563,35 Km2.Sebagian besar wilayahnya berada pada ketinggian antara 0 - 1.500 m diatas permukaan laut yang membentang dari arah utara dan yang terendah kearah selatan.
Sebagian kecil wilayahnya yaitu 0,81 % berada pada ketinggian diatas 1.500 m, keadaan iklim umumnya bersifat tropis dan beriklim sedang dengan rata-rata suhu di dataran rendah antara 20°-34° C dan di dataran tinggi berkisar 18°-22° C. Curah hujan rata-rata 2,072 mm/tahun, jumlah hari hujan rata-rata 82 hari.
Visi Kabupaten Tasikmalaya
“TASIKMALAYA YANG RELIGIUS/ISLAMI, SEBAGAI KABUPATEN YANG MAJU DAN SEJAHTERA, SERTA KOMPETITIF DALAM BIDANG AGRIBISNIS DI JAWA BARAT TAHUN 2010”
Misi Kabupaten Tasikmalaya
1. MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERIMAN DAN BERTAQWA SERTA BERAKHLAQUL KARIMAH
2. MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS DAN MANDIRI.
3. MEWUJUDKAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK DAN PEMERINTAHAN YANG BERSIH
4. MEWUJUDKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH MELALUI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DENGAN DIDUKUNG OLEH SEKTOR LAIN
5. MEWUJUDKAN TATA RUANG DAN PENGELOLAAN PERTANAHAN YANG BERKESINAMBUNGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN